Ajak Anak Relaksasi Sebelum Ujian

Ajak Anak Relaksasi Sebelum Ujian

Setelah belajar dengan keras, anak yang menghadapi ujian biasanya akan merasa lelah secara fisik dan psikis. Kondisi demikian cenderung menghambat otak mereka merekam materi pelajaran. Untuk mengembalikan kondisi fisik dan psikis anak menjadi segar, diperlukan relaksasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, relaksasi berarti pengenduran. Dalam arti tersebut terkandung maksud membuat kondisi fisik dan psikis tidak tegang, kaku, dan tertekan.

Relaksasi akan efektif jika dilakukan di lingkungan keluarga. Orang tua dalam hal ini sangat berperan. Oleh karena itu, sesibuk apa pun orang tua, yang memiliki anak menghadapi ujian, seyogyanya menyediakan waktu khusus untuk menampung kebutuhan perasaan dan pikiran anak. Sebab, saat-saat demikian, anak tidak hanya membutuhkan belajar untuk menguasai materi ujian, tetapi juga membutuhkan kebersamaan anggota keluarga dalam suasana yang menghibur.

Di rumah, hal itu dapat dilakukan di saat-saat hari libur, atau di waktu luang, sore atau malam hari, setelah semua anggota keluarga berkumpul. Kegiatan bisa diawali dari dapur, misal sengaja bersama-sama memasak makanan kesukaan anak. Kemudian, dilanjutkan di meja makan dengan menyantap makanan sembari berbincang hal-hal ringan. Atau bisa juga berkebun, dan  beternak.

Pergi ke objek-objek wisata dan pusat-pusat kesenian juga bisa menjadi alternatif. Dengan berekreasi, ketegangan fisik dan psikis anak dapat mengendur. Anak tidak hanya  memeroleh kesegaran badan dan jiwa, tetapi dia juga memperoleh pengalaman-pengalaman baru.

Alternatif lain, berkunjung ke rumah nenek-kakek atau sanak keluarga. Apalagi jika mereka berdomisili di luar kota. Jarang bertemu dengan mereka, kunjungan semacam tentu akan sangat bermakna, karena dapat menawarkan penghiburan fisik dan batin yang menyegarkan, di samping mempererat hubungan kekerabatan. Momentum itu juga sekaligus bisa dipakai untuk memohon doa dan restu kepada nenek-kakek dan keluarga – yang tentu akan lebih menguatkan mental anak dalam menghadapi ujian.

Mari kita menyediakan ruang relaksasi bagi anak-anak kita yang menghadapi ujian, agar dalam momen yang sarat belajar ini, mereka tidak dalam kondisi fisik dan batin terpuruk, tetapi tetap ceria penuh sikap optimis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.