Seorang ibu bercerita, saat jalan-jalan ke sebuah pertokoan, anaknya memintanya membeli mainan. Masalahnya, mainan sejenis itu sudah ada di rumah, selain itu harganya juga mahal. Lantas ibu itu bertanya, apakah boleh membohongi anak dengan mengatakan, bahwa ibu bapaknya sedang tidak punya uang?
Sebaiknya seorang ibu tidak berbohong pada anaknya sebab bila itu dilakukan terus menerus, dan akhirnya ketahuan sama anaknya, maka si anak itu secara tidak sengaja belajar berbohong. Tegaskan saja pada anak, bahwa harga mainan itu mahal dan cobalah diskusikan dengan anak mengenai kebutuhannya akan mainan itu, apalagi sebenarnya di rumah sudah punya.
Ada sebuah contoh bagus. Seorang anak dibelikan mainan oleh orang tuanya. Karena mereka belum tahu nilai uang, jadi oleh orang tuanya diajarkan menghitung harga mainan itu. Orang tuanya mengajarkan, bila hendak membeli mainan jumlah angka yang tertera setelah huruf Rp (rupiah), tidak boleh lewat dari 5 angka. Hasilnya, setiap anak itu melihat mainan yang disukainya, mereka hitung dulu, jika angkanya setelah Rp itu ada 6, langsung dikatakan “mahal”.
Cara itu boleh coba, daripada berbohong dengan mengatakan tidak ada uang, namun setelah itu, ibunya malah beli baju, beli makanan yang mahal, dan sebagainya, itu kan mengajarkan anak, bahwa berbohong itu boleh.