Menurut Gulo (1982) dan Reber (1988), lupa adalah kehilangan kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali mengenai hal-hal yang sebelumnya telah dipelajari seseorang. Lupa dianggap sebagai bentuk ketidakmampuan dalam mengenal maupun mengingat sesuatu yang sebelumnya pernah dialami atau dipelajari. Sedangkan menurut Muhibbinsyah (1996), lupa merupakan hilangnya kemampuan dalam menyebutkan kembali atau memproduksi hal-hal yang sebelumnya sudah dipelajari secara sederhana.
Pada dasarnya, ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menjadi mudah lupa, mulai dari faktor kesehatan, hingga kebiasaan-kebiasaan buruk yang memengaruhi kondisi kesehatan otak.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut rangkuman beberapa faktor yang bisa menyebabkan anak mudah lupa. Apakah anak mama salah satunya?
- Kadar gula darah anak tinggi
Memori yang tersimpan dalam otak bisa saja terganggu diakibatkan kadar gula darah yang cukup tinggi. Kondisi ini akan menganggu bagian otak yang berkaitan dengan memori.
Sehingga jika dalam keluarga ada yang memiliki riwayat kencing manis atau diabetes, maka akan lebih baik untuk mengendalikan asupan gula.
Jangan lupa juga untuk melakukan tes gula secara rutin dan mengatur pola makan yang sehat. Selain itu, aktiflah beraktivitas seperti berjalan kaki yang diketahui dapat mencegah diabetes.
- Anak kurang istirahat
Manusia membutuhkan 8 jam istirahat untuk bisa menyimpan memori yang baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang memiliki waktu tidur 6 jam setiap malamnya selama kurun waktu 2 minggu mungkin tidak akan merasa kekurangan waktu tidur.
Namun, setelah dilakukan tes memori substansial, didapatkan hasil jika mereka kesulitan dalam mengingat memori jangka pendek.
Sehingga, penting bagi anak untuk istirahat cukup setiap harinya. Jika memang anak tidak bisa, lakukan tidur pendek saat tubuh merasa lelah, kurang lebih selama 6 menit saja. Ini akan efektif meningkatkan kerja proses memori yang penting di dalam otak.
- Anak mengalami stres atau depresi
Depresi nyatanya juga menjadi salah satu penyebab lupa yang sering terjadi. Apalagi jika sampai penderitanya mengalami depresi berat, tentu saja akan berpengaruh pada sel-sel di dalam otaknya.
Ketika otak mengalami depresi, maka bisa saja hal ini akan membunuh sel-sel di dalam otak yang menyebabkan daya ingat menjadi menurun.
Jika anak diketahui memang mengalami depresi, sebaiknya segeralah mencari terapi psikologi untuk depresi sehingga tidak sampai menyebabkan banyaknya sel-sel otak yang hilang dan membuat daya ingat menjadi sulit ditingkatkan.
- Gangguan hormon metabolism
Jika kondisi ini terjadi pada anak, mungkin bisa saja disebabkan karena masalah tiroid. Hormon tiroid bekerja untuk mengontrol metabolisme di dalam tubuh.
Jika produksinya terlalu sedikit atau banyak tentunya bisa menganggu sel-sel di dalam otak dan memperlambat informasi yang masuk ke dalam otak.
Untuk solusinya, Mama bisa mencoba memeriksakan anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
- Anak kekurangan gizi
Anak yang kekurangan gizi bisa saja membuatnya menjadi pelupa. Khususnya bila ia kekurangan vitamin B12 yang biasa didapatkan dari produk susu, ikan, serta daging.
Untuk itu, imbangkanlah aktivitasnya yang tinggi di sekolah dengan asupan yang baik pula seperti jenis makanan, sayur, atau buah yang mengandung vitamin B12.
- Anak mengonsumsi obat tidur atau alergi
Obatan-obatan juga sering digunakan sebagai cara mengobati susah tidur, alergi, dan gangguan pencernaan.
Namun sayangnya, hal ini juga bisa menyebabkan fungsi di dalam otak menjaid terganggu.
Untuk itu sebelum mengonsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter sehingga tidak akan memengaruhi daya ingat otak anak.
- Kebiasaan tidur mendengkur pada anak
Tak hanya dapat menganggu nyamannya tidur, namun kebiasaan ini juga bisa menurunkan daya ingat.
Ketika tidur dengan mendengkur, saluran napas akan terhambat sehingga dapat memotong pasokan oksigen selama beberapa detik dan menyebabkan sel-sel yang ada di dalam otak menjadi kelaparan.
- Masalah kesehatan tertentu pada anak
Penyebab lupa pada anak yang terakhir adalah masalah kesehatan tertentu. Ya, jika anak mengalami ADHD, tumor otak, atau gegar otak, kemungkinan besar daya ingatnya pun menjadi lebih lemah.
Oleh karena itu, jika anak sudah menunjukan gejala yang aneh seperti jeda yang lama saat mengingat kejadian atau memilih kata, mengulangi percakapan yang sama berulang-ulang, adanya perubahan pada suasana hati dan kepribadian, tidak bisa fokus menyelesaikan tugas yang diberikan, tidak memperhatikan saat orang lain berbicara padanya sehingga tidak bisa mengulangi perintah atau bahkan melakukannya dan mengalami kesulitan untuk mencatat tugas yang diberikan di sekolah, maka sebaiknya periksakanlah kondisi anak secepatnya ke dokter kepercayaan mama.