Anak usia empat tahun kini dapat menyerap informasi dan perintah dengan baik. Termasuk soal kebiasaan makan. Inilah saat yang tepat menerapkan makanan dan minuman sehat, serta melatih cara makan yang santun.
- Menyediakan jus buah dan susu dengan porsi yang tepat
Jika anak Mama terbiasa minum susu atau jus buah sesuka hati, jauhkan ia dari kebiasaan itu. Jus buah, apalagi dalam kemasan, tidak mengandung serat buah utuh dan mengandung tambahan gula yang tidak dibutuhkan tubuh anak. Batasi konsumsi jus buah sebanyak 1/2 gelas per hari dan penuhi konsumsi buah segar sekitar satu cangkir per hari.
Sedangkan untuk konsumsi susu, batasi tidak lebih dari dua gelas setiap hari. Susu memang kaya akan kalsium dan vitamin D, tetapi rendah zat besi. Jadi, jika anak Mama minum terlalu banyak susu, ia tidak akan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.
Sajikan susu rendah lemak atau tanpa lemak saat makan. Dengan begitu, ia akan tetap mendapatkan kalsium dan vitamin yang diperlukan, tanpa kelebihan asupan lemak yang berbahaya bagi kesehatannya di masa mendatang.
- Siapkan camilan sehat
Biasakan anak mengonsumsi makanan sehat, seperti buah potong, krakers gandum dengan keju atau kacang-kacangan sebagai camilan.
Hindari menjejali anak dengan aneka permen, cokelat atau pun keripik sebagai camilan harian. Sesekali boleh-boleh saja, tetapi perlakukan makanan ringan tersebut sebagai camilan khusus saat pesta, misalnya. Jadi tidak dikonsumsi setiap hari.
- Jangan memaksa anak makan
Penyebab anak balita membenci makan adalah karena sering dipaksa. Dipaksa makan sayur atau menghabiskan makanannya.
Bagaimana pun juga, anak masih dalam tahapan belajar, jadi jangan berharap muluk-muluk ia bisa makan sambil duduk manis di kursinya lebih dari 30 menit.
Penting mengasosiasikan makan sebagai saat yang menyenangkan dan nikmat buat anak, bukan jadi momen berperang dengan orangtua.
- Tawarkan pilihan
Persiapkan beberapa jenis makanan dan tawarkan kepada anak. Biarkan ia sendiri yang memutuskan apa dan berapa banyak makanan yang akan dia makan. Jika ia melewatkan camilan atau menolak makan, tunggu sampai waktu makan berikutnya alih-alih memenuhi keinginannya makan camilan ringan. Tenang, Ma, ia tidak akan kelaparan. Saat ia lapar, ia akan meminta dengan sendirinya kok.