Mengukur Rasa Sayang Orangtua Pada Anak

Mengukur Rasa Sayang Orangtua Pada Anak

Kehadiran anak merupakan dambaan setiap pasangan yang telah menikah. Orangtua tentu menyayangi anak-anaknya dan tak ingin melewatkan tumbuh kembang buah hatinya hingga menjadi seorang anak dewasa. Orangtua akan menghibur anak saat sedih dan menegurnya ketika anak berbuat salah, hingga pada masanya nanti, anak mungkin akan bertanya, “Apakah Ayah dan Ibu menyayangiku?”

Sebuah pertanyaan yang menyentuh ketika anak mulai berbicara dan menanyakan tentang kasih sayang orangtuanya. Orangtua mungkin akan mengatakan bahwa rasa sayang kepada anaknya besar sekali. Namun anak kadang tidak dapat memahami hal ini, dan anak akan merasa kebingungan dengan apa yang dikatakan oleh orangtuanya bila tidak sesuai dengan sikap orangtua kepadanya.

Ayah mungkin akan kesulitan mengungkapkan rasa sayang karena waktu untuk bertemu dan bermain bersama dengan anaknya bisa jadi hampir tidak ada, sebab kesibukannya dalam bekerja. Bila pertanyaan tersebut diajukan kepada ayah, mungkin ayah akan menjawab hal yang sama. Di sisi lain, bila ibu yang dilanda masalah perceraian diberi pertanyaan “Apakah Ayah menyayangiku?” oleh anak, kadang ibu akan mengatakan kepada anak-anaknya bahwa ayah sangat menyayangi mereka meskipun ia tahu bahwa mungkin tidak demikian.

Psikiater anak, Richard A Gardner menulis peringatan bagi anak-anak, The Boys and Girls Book About Divorce , yang mengalami masalah perceraian dalam keluarganya, kebanyakan orangtua berbohong mengenai perceraian mereka dan berusaha menutupi permasalahan di depan anak-anaknya. Mereka berusaha menunjukkan didepan anak-anaknya bahwa tidak ada masalah hubungan ayah dan ibu dan mereka sangat menyayangi anak-anaknya. Kenyataanya, orangtua tersebut telah membebani pikiran anak secara berlebihan (over-burdened child syndrome).

Di bawah ini adalah sejumlah pertanyaan yang diajukan kepada orangtua untuk mengukur rasa sayang mereka kepada anak-anaknya.

  1. Apakah Anda selalu menghabiskan waktu bersamanya?

Artinya; Anda menjalin kebersamaan bersamanya. Hal yang dapat Anda lakukan adalah bermain bersama anak Anda, bercerita atau mendengar penuh empati dengan apa yang dibicarakan oleh anak Anda.

  1. Apakah Anda selalu menyediakan waktu untuknya? 

Artinya; Anda dapat mengorbankan kepentingan Anda deminya, mengetahui dan membantunya menghadapi masalah. Hal yang dapat Anda lakukan adalah memberikan rasa simpati bila ia menderita sakit, membantu memecahkan masalahnya bersama-sama.

  1. Apakah Anda mengetahui persis hal-hal yang dapat dikerjakan olehnya? 

Artinya; Anda merasa senang dengan apa yang dapat dilakukan oleh anak Anda. Hal yang dapat Anda lakukan adalah memberikan penghargaan dan simpati terhadap prestasi, bangga dengan apa yang telah dilakukannya dan bercerita keberhasilannya kepada orang lain.

  1. Apakah Anda dapat menikmati kebersamaan bersamanya tanpa rasa terbebani oleh permasalahan yang sedang Anda hadapi?

Artinya; Anda dapat melupakan hal-hal lain, menikmati dan merasa bahagia bila bersamanya. Hal yang dapat Anda lakukan adalah menikmati kebersamaan, dapat tertawa bersama, menghayati peran.

  1. Apakah Anda sering memeluknya? 

Artinya; Semakin usia anak bertambah, orangtua tidak begitu sering bersentuhan fisik dengan anak-anak, tetapi setiap orang kadang ingin dipeluk. Kebanyakan orangtua semakin jarang memeluk anak-anaknya seiring bertambah usia.

  1. Apakah Anda sering memarahinya dengan alasan tidak jelas? 

Artinya; marah dibutuhkan oleh anak sebagai pelatihan tanggungjawab dirinya, tetapi selalu memarahinya tanpa alasan jelas menunjukkan Anda tidak sayang kepadanya. Hal yang dapat Anda lakukan adalah memisahkan permasalahan Anda dengan dirinya sehingga tidak terjadi pelampiasan emosi akibat dipicu oleh kesalahan anak.Jawaban yang diperlukan untuk ke enam pertanyaan di atas adalah YA kecuali nomor enam. Anda tidak dapat menilai sikap Anda dengan jawaban jarang, tidak selalu atau kadang-kadang untuk pertanyaan di atas. Gardner menyakini bahwa anak-anak lebih dapat mengevaluasi situasi mereka sendiri dan belajar menerima kasih sayang dari orangtuanya bila orangtuanya tidak pernah menyembunyikan perasaannya, menyembunyikan kesalahan atau takut menceritakan kebenaran kepada anak maka dengan itu ia akan berkembang dan tumbuh dengan rasa bahagia dan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.