Salah satu budi pekerti atau karakter yang selayaknya tumbuh di masyarakat adalah karakter kebangsaan atau karakter cinta tanah air. Upaya yang dapat dilakukan antara lain mencintai warisan budaya nasional. Jika kita bangga dan mencintai budaya asli kita, maka bangsa lain akan mengetahui asal-usul kita dan menghargai serta menghormati kita.
Mencintai budaya nasional juga perlu untuk dapat mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berkarakter dan diakui dunia. Pengenalan budaya dan penanaman nilai luhur perlu ditanamkan pada anak sejak usia dini.
Dengan ini, sudah seharusnya orang tua berupaya memperkenalkan budaya nasional kepada anak-anak.
Ada beberapa cara yang orang tua bisa lakukan agar anak-anak mau mencintai budaya asli tradisionalnya dengan senang hati dan tanpa paksaan. Itulah yang disebut Literasi Budaya. Salah satu bentuk literasi yang saat ini digalakkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Beberapa cara tersebut di antaranya:
Menjadi teladan
Orang tua harus pertama-tama mencintai budaya asli leluhurnya atau budaya daerah setempat di mana Anda tinggal. Ketika anak melihat teladan dari orang tuanya bahwa mereka sangat menghargai dan mencintai budayanya maka kemungkinan besar anak akan meniru dengan senang hati.
Menggunakan bahasa daerah di rumah
Indonesia memiliki banyak bahasa daerah. Gunakan bahasa daerah dari mana Anda berasal ketika berada di rumah dengan cara demikian kelestarian masing-masing bahasa daerah akan tetap terjaga.
Mengikuti les keterampilan
Kegiatan ektrakulikuler baik yang diadakan oleh pihak sekolah atau secara pribadi dapat memotivasi anak-anak untuk mempelajari kesenian-kesenian daerah. Mengikutsertakan putra atau putri Anda ke dalam sanggar-sanggar kesenian adalah salah satu cara memperkenalkan sekaligus untuk mempelajari keterampilan-keterampilan kesenian daerah, tidak hanya dari daerah asal Anda tetapi juga kesenian dari daerah lain.
Rekreasi budaya keluarga
Alih-alih pergi ke mall atau tempat-tempat hiburan untuk anak-anak, jika tersedia di daerah Anda, Anda dapat sesekali membuat ide mengajak mereka untuk mengunjungi pusat-pusat kesenian daerah setempat, seperti: pusat kesenian membatik, pusat kesenian musik tradisional, museum budaya, dan lain sebagainya.
Mencoba Makanan Dari Daerah Yang Berbeda Dari Asal Kita
Mencoba aneka makanan dari daerah yang berbeda dari kita adalah salah satu cara menarik untuk mengenalkan anak akan budaya lain dari rumah. Mungkin tiap dua minggu kita bisa mengajak anak-anak mencari tema makanan daerah yang dapat kita coba untuk menu istimewa di akhir pekan. Nasi uduk ala Betawi untuk sarapan di Minggu pagi, Rawon Surabaya, masakan Padang yang pedas, ayam Betutu khas Bali, sushi dari Jepang atau dimsum dari Cina untuk kesempatan berikutnya.
Pastikan Buku Bacaan Mereka Memiliki Karakteristik Tokoh Dari Budaya Yang Berbeda
Kebanyakan buku-buku bacaan anak yang berbahasa Indonesia temanya nasional. Jarang ada yang khusus menjadikan salah satu kelompok etnik menjadi tokoh utamanya. Kita dapat mengatasinya dengan membelikan mereka buku cerita rakyat dari berbagai macam daerah. Bawang Merah Bawang Putih, Roro Jonggrang, Legenda Malin Kundang, dan sebagainya dapat kita jadikan pilihan bagi anak-anak usia sekolah dasar.
Perkenalkan Mereka Dengan Aneka Pakaian Tradisional
Biasanya, tiap peringatan hari Kartini atau 17 Agustus di sekolah, anak akan diminta mengenakan pakaian tradisional. Manfaatkan momen ini untuk mengajarkan indahnya budaya masing-masing daerah. Kebaya yang cantik atau baju kurung yang cerah untuk si gadis kecil dan pesa’an ala Madura atau beskap bagi si bujang. Jelaskan darimana asal mula atau inspirasi baju-baju yang mereka kenakan tersebut.
Buat Kerajinan Tangan Bertemakan Budaya Tertentu
Orang tua dan anak-anak dapat mencari ide kerjainan sederhana dari internet yang bertemakan budaya tertentu, baik dari Indonesia maupun seluruh dunia. Misalnya origami dari Jepang atau kertas mewarna dengan gambar etnik tertentu. Saat anak-anak mengerjakannya, ceritakan pada mereka tentang daerah atau negara tersebut. Di mana letaknya, apa saja musim yang mereka miliki, bagaimana bahasanya serta keunikan apa saja yang ada di sana.
Hadiri Acara-Acara Kebudayaan Bersama Keluarga
Di beberapa sekolah, biasanya mereka mengadakan International Day, di mana kita dan anak-anak dapat berpartisipasi untuk mengenali budaya kita sendiri dan mempelajari budaya lain. Kalau tidak ada, cari acara yang bertemakan kebudayaan daerah atau budaya tertentu.
Contoh penumbuhan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler, misalnya di bidang olahraga, seni budaya lokal, dan keterampilan lainnya menumbuhkan karakter kreativitas, kemandirian bagi siswa. Kegiatan ini dilakukan sesuai minat dan bakat siswa dan dilakukan di bawah bimbingan guru, pelatih, serta melibatkan orang tua dan masyarakat: Pramuka, PMR, Paskibraka, Kesenian, Bahasa, KIR, Keagamaan, Jurnalistik, Olahraga, dsb