Menumbuhkan Karakter Kepemimpinan Anak

Menumbuhkan Karakter Kepemimpinan Anak

Anak adalah generasi penerus yang akan menciptakan kemajuan bangsa, karena itu kita harus memberi bekal agar anak memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan berjiwa besar, baik dalam ruang lingkup yang luas seperti bersosialisasi dengan lingkungan, maupun ruang lingkup yang sempit seperti memimpin dirinya sendiri.

Untuk menumbuhkan karakter kepemimpinan yang baik pada anak, tentu saja banyak hal yang harus kita lakukan sebagai orang tua. Apa sajakah itu?

1. Menerapkan Akhlak yang Baik

Ajarkan anak untuk berlaku jujur. Karakter kepemimpinan yang baik yang harus dimiliki anak adalah akhlak. Orang tua harus menerapkan akhlak yang baik, seperti sikap jujur dan berani dalam diri seorang anak. Kejujuran harus selalu ditanamkan dalam setiap aspek kehidupan dan perkembangan anak. Salah satu cara mudah mengajarkan sikap jujur pada anak adalah dengan memberikan contoh dan teladan dalam kesehariannya. Jika mereka bersikap jujur, mereka akan mampu dipercaya oleh orang lain. Dengan demikian, sikap mereka akan layak untuk diikuti dan diteladani selayaknya seorang pemimpin yang baik.

2.   Membebaskan Anak Berpendapat dan Menumbuhkan Sikap Toleransi

Ajak anak untuk mengutarakan pendapatnya. Karakter kepemimpian yang baik selanjutnya adalah berani berpendapat. Untuk dapat menjadi pemimpin yang berani, anak harus diajarkan cara mengemukakan pendapat mereka dengan baik. Orang tua harus memberi kebebasan bagi anak untuk mengemukakan setiap tindakannya sehingga anak akan belajar cara berpendapat dan mempertanggungjawabkan pendapatnya. Seorang pemimpin yang bijaksana harus dapat menerima setiap pendapat dan keputusan, meskipun berlainan dengan yang diharapkannya. Oleh karena itu, anak harus selalu diajarkan memiliki sikap toleransi sejak kecil. Bantu anak menghargai perbedaan yang ada sehingga kelak mereka akan bijaksana untuk menghargai setiap perbedaan.

3.   Menumbuhkan Rasa Disiplin

Gunakan bahasa yang tegas namun lembut saat menerapkan disiplin pada anak. Orang tua dapat memfasilitasi anak dengan kegiatan yang dapat mengasah kemampuan memimpin dan menumbuhkan rasa disiplin anak. Sebagai contoh ketika di sekolah, orang tua dapat mengikutsertakan anak dalam kegiatan bermanfaat yang dapat mendidik dan melatih mental dan kedisipilinan anak, seperti mengikuti ekstrakulikuler pramuka.

4.   Memberikan Pujian saat Anak Menunjukkan Perilaku Kepemimpinan

Memberikan pujian setiap anak menunjukkan perilaku kepemimpinan yang baik sekecil apa pun dapat membuat anak merasa dihargai dan diakui bahwa yang telah mereka lakukan merupakan suatu hal yang benar. Misalnya, ketika anak berhasil dan mampu menjaga amarahnya karena berselisih paham dengan teman-temanya, orang tua harus memuji tindakan mereka tersebut.

5.   Mengenalkan Anak dengan Berbagai Biografi Para Pemimpin

Mengenalkan biografi para pemimpin yang bisa menjadi teladan baik bagi anak merupakan salah satu hal jitu dalam menumbuhkan karakter kepemimpinan, seperti mengenalkan biografi Rasulullah saw., Khulafaur rosyidiin, Muhammad al-Fatih, Shalahuddin Al-Ayyubi, dan para pemimpin lain.

Dalam mengenalkannya, Abi dan Ummi dapat menggunakan berbagai metode yang dapat menarik minat anak sehingga tidak menjadi bosan, seperti dengan buku cerita, menonton acara di TV, Film, menggunakan permainan edukasi, atau dengan langsung menjadikan orang-orang yang ada di lingkungan anak yang bisa menjadi sumber ilmu tentang pemimpin yang hebat.

Saat mereka melihat cara pemimpin beraksi, mereka akan tahu karakter kepemimpinan yang baik. Kelak, apa yang mereka ketahui pun akan menginspirasi diri anak tersebut.

6.   Menumbuhkan Rasa Kepercayaan Diri Anak

Orang tua juga harus menumbuhkan rasa kepercayaan diri pada anak. Selain itu, harus menghindari pola pengasuhan yang negatif, seperti menjatuhkan ataupun mengerdilkan jiwa anak. Pola pengasuhan negatif lainnya, misalnya memberikan kritik yang berlebihan dan tidak sesuai/proporsional dengan kesalahan yang dilakukan oleh anak, memberikan hukuman yang terlalu banyak tanpa memberikan penjelasan terlebih dahulu, dan memberikan hukuman yang merendahkan kehormatan mereka.

7.   Membiarkan Anak Mengatasi Masalahnya Sendiri

Orang tua harus membiarkan anak mengatasi masalah mereka sendiri, seperti pada saat mereka merasa marah, kesal, ataupun sedih, karena itu merupakan proses pertumbuhan yang justru akan menjadikan anak tumbuh menjadi dewasa. Jika orang tua terus saja menyelamatkan anak atas setiap masalah yang mereka hadapi, anak akan menjadi manja dan tidak akan terbiasa menghadapi masalah seorang diri. Mereka akan selalu membutuhkan bantuan orang tuanya atas setiap masalah mereka. Tentu saja hal seperti ini akan jauh dari karakter kepemimpinan yang baik sebab anak yang memiliki karakter kepemimpinan yang baik akan mampu mengatasi masalahnya sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.