Begitu si kecil lahir, sebagian orang tua terfokus menabung untuk kesehatan dan tumbuh kembang anak, kadang lupa menyisihkan uang untuk pendidikannya kelak. Wajar, karena si kecil masih lama waktu untuk masuk sekolah, masih beberapa tahun ke depan. Kita kadang lupa biaya pendidikan tidak murah. Maka tidak ada kata terlalu dini untuk menyiapkan dana pendidikan bagi si kecil, memulai menabung di hari pertama si kecil lahir. Idealnya, kita menyisihkan 10 persen dari pendapatan untuk tabungan pendidikan anak.
Menurut Nikmatullah Zuhri & Rahmatullah Akbar dalam bukunya yang berjudul Ibu, Menteri Keuangan Keluarga, ada beberapa jenis simpanan yang bisa dimanfaatkan untuk tabungan pendidikan anak kelak. Ini di antaranya:
Tabungan biasa di bank
Tabungan jenis ini adalah yang paling sering dipilih oleh orang tua untuk anaknya sebab prosesnya cepat dan pengelolaannya mudah. Namun sayangnya bunga yang diberikan bank tidak banyak sehingga tidak dapat membendung laju inflasi pendidikan setiap tahunnya.
Tabungan pendidikan anak
Jenis simpanan yang satu ini pada dasarnya hampir sama dengan tabungan biasa. Yang membedakan adalah biasanya tabungan pendidikan menawarkan perlindungan asuransi kepada sang pencari nafkah. Jika terjadi sesuatu pada orang tua sehingga tak dapat mencari nafkah lagi, maka biaya pendidikan anak tetap aman dan terjamin.
Asuransi pendidikan
Pada dasarnya asuransi pendidikan dan tabungan pendidikan adalah hal yang sama. Bedanya adalah asuransi diterbitkan oleh perusahaan asuransi, sedangkan tabungan pendidikan diterbitkan oleh bank. Asuransi pendidikan akan memberikan dana setiap anak memasuki jenjang baru sekolah. Kekurangannya adalah proses memiliki asuransi pendidikan lebih berbelit dibanding tabungan pendidikan. Simpanan jenis ini juga tidak bisa dicairkan setiap saat.
Deposito
Seperti yang kita ketahui, deposito adalah sama saja dengan menabung di bank namun dengan bunga yang lebih besar. Dana pendidikan yang Anda simpankan di sini tidak dapat diambil sewaktu-waktu karena terkunci dalam jangka waktu tertentu. Positifnya, uang pendidikan ini bisa terhindar dari godaan untuk penarikan dana untuk hal yang tidak perlu. Namun yang memberatkan adalah Anda baru bisa membuka jenis tabungan seperti ini jika mempunyai dana di atas satu juta rupiah. Maka deposito ini hanya cocok untuk Anda yang mempunyai banyak uang dan ingin menabung dalam jumlah besar sekaligus.
Investasi emas
Investasi yang satu ini terbilang stabil dan aman. Apalagi Pegadaian telah membuat program tabungan emas yang membuat Anda dapat menabung dari jumlah yang sangat minim (sekitar Rp5000, mengikuti standar harga emas per 0,1 gram). Sayangnya justru karena investasi ini termasuk stabil, maka keuntungan yang dapat Anda raup dari tabungan yang satu ini tidak besar.
Investasi reksadana
Uang yang Anda berikan untuk investasi yang satu ini akan dikelola oleh perusahaan manajemen investasi. Reksadana juga dapat digunakan untuk untuk mengatasi inflasi pendidikan yang tinggi, serta dapat dibeli dan dicairkan kapan saja. Yang mungkin perlu Anda pertimbangkan adalah investasi rekasadana yang Anda pilih memiliki risiko dan hasil investasi yang berbeda-beda.
Investasi properti atau tanah
Properti atau tanah adalah investasi yang paling bisa menghasilkan keuntungan besar sehingga ini sangat cocok untuk investasi di atas 2 tahun. Namun ketika anak sudah memasuki usia sekolah, Anda harus segera menjualnya jauh-jauh hari sebab properti dan tanah adalah benda mahal yang tidak bisa langsung laku dalam satu atau dua hari. Proses menjualnya juga berbelit. Investasi jenis ini bisa Anda pilih untuk biaya pendidikan anak kuliah nanti.