Mama punya balita yang terbilang aktif dibanding anak sepantaran lainnya? Mengasuh anak dengan tingkah polah yang lebih aktif butuh kesabaran dan tenaga ekstra.
Semakin Mama berusaha membatasi ruang geraknya, ia justru menjadi rewel dan terus memberontak. Alhasil, ia berpotensi menjadi anak nakal yang selalu berusaha curi-curi kesempatan, agar bisa bertingkah semaunya tanpa ketahuan Mama.
Banyak orang bilang, anak kecil yang kelewat aktif adalah pertanda bahwa ia memiliki kecerdasan di atas rata-rata.
Tapi tingkahnya tentu saja membuat Mama geleng-geleng kepala. Antara tidak tega melarang, tapi Mama juga tidak bisa pura-pura tenang. Sementara terus mengawasinya bermain akan membuat pekerjaan Mama terbengkalai.
Biar Mama tenang, di bawah ini ada lima tips cerdas mengasuh si Kecil yang aktif bergerak.
- Beri Ia kepercayaan, Mama jangan mudah panic
Mama tidak perlu panik jika si Kecil banyak bergerak. Jangan sedikit-sedikit meneriakinya agar tidak menyentuh ini, melempar itu, atau berlari ke arah mana.
Beri ia kepercayaan untuk mengeksplor wilayah sekitarnya. Mengawasinya dari jarak yang terlalu dekat justru membuat ia semakin ingin ‘melarikan diri’.
Melihat wajah Mama yang panik atau cemas, si Kecil justru terpacu untuk berbuat lebih aktif lagi. Ia seakan-akan sedang menggoda Mama agar lebih cemas.
Baginya, ini adalah hal yang menyenangkan. Tapi bagi Mama, percayalah ini menyebalkan dan membuat naik darah.
- Berikan ruang bermain yang lapang
Agar si Kecil nyaman menyalurkan energinya, sediakan ruang bermain yang lapang di dalam atau pekarangan rumah.
Jika rumah Mama tak memadai untuk membuatkan area bermain, ajak ia berkeliling ke sekitar. Temukan tanah lapang yang aman dan banyak anak lain bermain di sana.
Sekali dua kali, Mama temani ia saat bermain di sana agar membuatnya merasa aman. Selebihnya, percayakan ia untuk pergi bermain sendiri dan Mama hanya perlu mengeceknya saat ia sudah terlalu lama berada di luar.
- Siapkan kotak P3K yang mudah diakses
Anak yang sedang aktif-aktifnya bermain dan berlarian pasti rawan terluka. Entah karena jatuh, tergores ranting pohon, atau tidak sengaja tergores benda tajam.
Mama perlu berjaga-jaga dengan menyiapkan kotak P3K yang mudah diakses. Letakkan di tempat yang terbuka atau mudah ditemukan, sehingga tidak menyulitkan saat dibutuhkan dalam keadaan darurat.
Isi kotak P3K dengan peralatan dasar seperti cairan pembersih luka, kapas, kain kasa, plester, obat luka luar tetes, dan gunting.
Mama juga sesekali perlu mengenalkan fungsi kotak P3K pada si Kecil. Jadi ia bisa menggunakannya sendiri jika suatu saat mengalami luka tapi Mama tak ada di tempat.
- Berikan vaksin dan imunisasi
Pemberian vaksin dan imunisasi beberapa waktu lalu sempat menuai kontroversi di Indonesia. Banyak yang mempertanyakan seberapa penting memberikan vaksin pada bayi dan balita.
Menurut dr. Dirga Sakti Rambe, Vaksinolog pertama di Indonesia, vaksin dan imunisasi tidak hanya bermanfaat untuk diri sendiri.
Cakupan luasnya sebagai pelindung berlapis dari suatu penyakit juga berguna bagi lingkungan sekitar.
Mama tidak bisa hanya mengandalkan asupan gizi dan vitamin. Vaksin dan imunisasi dirancang khusus sebagai ‘senjata’ perlawanan untuk virus dan bakteri penyebab penyakit.
Anak yang mendapatkan vaksin tentu memiliki kekebalan yang lebih baik terhadap beberapa penyakit ketimbang yang tidak.
- Alihkan energinya pada kegiatan yang membutuhkan fokus
Anak yang aktif berarti memiliki energi jauh lebih banyak ketimbang anak lain seusianya. Agar tak melulu dipakai untuk bermain, Mama bisa mengalihkannya pada kegiatan yang bermanfaat dan membutuhkan fokus.
Seperti berlatih melukis, menari, bela diri, atau olahraga lainnya. Panahan termasuk olahraga yang membutuhkan fokus sekaigus meningkatkan konsentrasi. Pilihan yang bagus lho, Ma!
Jadi sekarang jangan terlalu khawatir ya Ma, menghadapi si Kecil yang kelewat aktif. Ikuti lima cara bijak di atas agar Mama tenang dan si Kecil senang.