Waspadai Kanker yang Menyerang Tulang Anak (Bag. I)

Waspadai Kanker yang Menyerang Tulang Anak (Bag. I)

Gangguan pada tulang biasanya cenderung lebih sering menyerang orang dewasa, namun terdapat sebuah penyakit yang disebut dengan osteosarkoma, yang merupakan jenis kanker tulang yang paling umum menyerang anak-anak dan remaja.

Osteosarkoma adalah kanker tulang yang menghancurkan jaringan dan melemahkan tulang. Kanker berkembang dari sel-sel tulang yang sedang tumbuh dan biasanya membentuk jaringan tulang baru.

Kanker ini umumnya paling sering tumbuh di ujung tulang panjang, terutama bagian bawah tulang paha atau femur, bagian atas tulang kering besar atau tibia, dan bagian atas tulang lengan atas atau humerus.

Kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai gangguan pada tulang ini.

  • Sering menyerang anak-anak, remaja, dan dewasa muda

Osteosarkoma merupakan kanker tulang, sel-sel kanker yang ganas yang menyerang sel-sel tulang yang belum sepenuhnya berkembang. Osteosarkoma termasuk sangat jarang, tetapi merupakan jenis kanker tulang yang paling umum pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda.

Osteosarkoma paling sering dirasakan pada tulang kaki di sekitar sendi lutut, baik di tulang paha, ujung bawah tulang paha, atau ujung atas tulang kering. Tempat umum berikutnya adalah tulang lengan atas yang dekat dengan bahu.

Namun, osteosarkoma dapat berkembang di semua tulang dalam tubuh. Namun jarang, ini terjadi ketika tumor di jaringan lunak tubuh, di luar tulang.

Penyebab pastinya osteosarkoma tidak diketahui secara pasti. Kanker mungkin disebabkan oleh perubahan sel-sel DNA. Dalam kebanyakan kasus, perubahan ini tidak diturunkan dari orangtua ke anak-anak, karena terjadi secara tiba-tiba.

  • Tipe dan subtipe osteosarkoma

Terdapat 2 jenis dari osteosarkoma, yaitu tumor sentral atau tumor meduler (Medullary Tumor) dan juga tumor permukaan atau tumor perifer (Peripheral Tumor). Setiap jenis osteosarkoma memiliki subtipe yang berbeda-beda. Jenis dan subtipe ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium untuk melihat sel-sel tumor melalui mikroskop

Subtipe yang paling umum disebut Conventional Central Osteosarcoma. Subtipe lain jauh lebih jarang. Mereka masing-masing menyumbang kurang dari 5 persen dari semua osteosarkoma.

Subtipe osteosarkoma meduler meliputi:

  • Conventional Central Osteosarcoma, seperti jenis osteoblastik, kondroblastik, fibroblastik, dan gabungan.
  • Telangiectatic Osteosarcoma.
  • Osteosarkoma yang terdiferensiasi dengan baik, atau bermutu rendah.
  • Osteosarkoma sel kecil.

Subtipe osteosarkoma perifer meliputi:

  • Osteosarcoma Parosteal, berdiferensiasi baik atau kadar rendah. Juga disebut osteosarkoma juxtacortical.
  • Osteosarcoma Periosteal yang bermutu rendah hingga menengah.
  • Osteosarkoma permukaan bermutu tinggi.

Tingkat osteosarkoma adalah faktor yang paling penting dalam pengambilan perawatan, karena tumor tingkat rendah hanya berulang di daerah yang sama, yang disebut secara lokal. Sementara tumor tingkat tinggi bermetastasis atau menyebar ke bagian tubuh lain dan dapat muncul kembali di bagian tubuh mana saja.

  • Faktor yang menyebabkan risiko osteosarkoma anak

Seorang anak dengan salah satu sindrom kanker genetik langka tertentu mungkin berisiko tinggi terkena osteosarkoma. Memiliki pengobatan seperti paparan radiasi atau kemoterapi untuk kanker lain juga meningkatkan risiko.

Faktor risiko lain untuk osteosarkoma termasuk:

  • Umur antara 10 dan 30 tahun,
  • tubuh yang tinggi,
  • berjenis kelamin laki-laki,
  • berasal dari suku Afrika-Amerika,
  • memiliki riwayat penyakit tulang tertentu.
  • Gejala yang dirasakan oleh anak-anak

Gejala dapat terjadi sedikit berbeda pada setiap anak. Namun, secara garis besar gejala yang dapat dirasakan, mencakup:

  • Nyeri di lokasi tumbuh tumor,
  • pembengkakan di lokasi tumbuh tumor,
  • benjolan di daerah tersebut,
  • peningkatan rasa sakit dengan aktivitas atau di malam hari,
  • tulang yang patah tanpa alasan yang diketahui.

Gejala osteosarkoma bisa seperti kondisi kesehatan lainnya. Namun, jika terdapat gejala seperti di atas, pastikan anak segera berkonsultasi pada dokter anak untuk didiagnosis dan diberikan perawatan selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.