Setiap orang tua memiliki gaya mengasuh yang berbeda. Salah satu yang cukup umum, namun sering tidak disadari dampaknya, adalah pola asuh permisif. Gaya ini ditandai dengan keleluasaan berlebihan tanpa batasan yang jelas bagi anak. Sekilas terlihat “baik hati” dan “memanjakan”, tapi dalam jangka panjang, pola ini bisa mengganggu kesehatan mental dan perkembangan kepribadian anak.
Apa Itu Pola Asuh Permisif?
Pola asuh permisif adalah gaya pengasuhan di mana orang tua:
Jarang menetapkan batasan atau aturan yang tegas
Tidak memberikan konsekuensi saat anak melanggar aturan
Selalu menuruti keinginan anak agar anak senang atau tidak menangis
Ingin menjadi “teman” daripada “orang tua” yang mengarahkan
Ciri-Ciri Orang Tua Permisif
Sering berkata “iya” meski tahu anak salah
Tak tega menegur anak saat melakukan kesalahan
Membolehkan anak menentukan segalanya sendiri (jam tidur, makan, main)
Jarang memberikan arahan, hanya membiarkan
Dampak Negatif terhadap Kesehatan Mental Anak
Tidak Punya Batasan yang Jelas
Anak butuh struktur dan aturan untuk merasa aman. Tanpa batasan, anak bingung membedakan mana yang boleh dan tidak.
Sulit Mengatur Emosi
Anak yang tidak dibiasakan menghadapi “tidak” atau konsekuensi, cenderung sulit menerima penolakan, frustrasi, atau kegagalan.
Rendahnya Kemandirian dan Tanggung Jawab
Karena semua hal ditentukan dan ditoleransi oleh orang tua, anak tidak belajar bertanggung jawab atas pilihannya sendiri.
Rentan terhadap Masalah Perilaku
Anak yang dibesarkan tanpa aturan bisa tumbuh menjadi impulsif, mudah marah, atau tidak menghormati otoritas.
Harga Diri yang Tidak Stabil
Anak mungkin merasa disayangi, tapi tidak merasa “dihargai sebagai individu yang mampu”. Ini bisa memengaruhi kepercayaan dirinya dalam jangka panjang.
Mengapa Orang Tua Bisa Terjebak dalam Pola Ini?
Rasa bersalah karena jarang menemani anak
Takut anak tidak menyukai mereka
Trauma masa kecil akibat pola asuh otoriter
Kurangnya pengetahuan tentang pengasuhan yang seimbang
Solusi: Beralih ke Pola Asuh yang Lebih Sehat
Yang ideal adalah pola asuh demokratis (authoritative), yaitu:
✅ Memberikan kasih sayang dan dukungan emosional
✅ Menetapkan batasan dan aturan yang jelas
✅ Konsisten memberikan konsekuensi dan penghargaan
✅ Mengajak anak berdiskusi dan mendengarkan pendapat mereka
Menjadi orang tua bukan hanya soal menyayangi, tetapi juga mendidik dengan tegas dan penuh cinta. Pola asuh permisif, jika tidak disadari sejak dini, bisa berdampak buruk pada pembentukan karakter dan kesehatan mental anak. Yuk, mulai menyeimbangkan antara kasih sayang dan kedisiplinan demi masa depan anak yang lebih sehat dan tangguh.
Baca Juga: 9 Tipe Orang Tua Toxic dan Cara Mengatasinya
Ikuti berbagai akun media sosial kami untuk mendapatkan berbagai info menarik seputar dunia parenting anak dan pendidikan anak.
Instagram ACI Offline : @ayocerdasindonesia
Instagram ACI Online : @ayocerdas_online
Youtube : Ayo Cerdas Indonesia