Pola Asuh Authoritative Parenting

Orang tua dengan authoritative parenting mengimbangi antara kebebasan dan batasan. Jadi, orang tua memberikan kasih sayang dan kebebasan untuk anak, namun tetap mendorong anak untuk disiplin, mandiri, dan bertanggung jawab.

Berikut ini adalah panduan menerapkan authoritative parenting yang bisa Bunda dan Ayah terapkan:

  • Jadilah pendengar dan teman bicara yang baik untuk Si Kecil.
  • Tunjukkan sikap bahwa Bunda dan Ayah mengerti emosinya. Jangan mengatakan, “Sudah jangan sedih, berhenti menangis.” Lebih baik, ganti dengan “Bunda tahu kamu sedih, Bunda minta maaf, ya. Sekarang sudah malam dan waktunya tidur, besok kita nonton televisi lagi.”
  • Jelaskan dengan bahasa yang sederhana mengapa setiap aturan perlu diterapkan, misalnya peraturan menyikat gigi sebelum tidur ada supaya giginya tidak sakit atau aturan bangun pukul 6 setiap pagi ada agar ia tidak terlambat datang ke sekolah.
  • Diskusikan bersama mengenai konsekuensi yang harus Si Kecil jalani apabila ia melanggar peraturan.
  • Ketika Si Kecil melanggar aturan yang ringan, berikan ia peringatan 1 kali terlebih dahulu, kemudian terapkan konsekuensi yang telah ditetapkan bila ia masih melanggarnya. Hindari untuk memarahi Si Kecil secara berulang-ulang.
  • Jadikan kesalahan sebagai kesempatan belajar untuk Si Kecil. Jika ia membuat kesalahan, berikan konsekuensi sesuai dengan kesepatakan. Namun ingat, tidak boleh memberikan hukuman fisik, ya.
  • Jangan selalu berusaha mengatasi segala masalah yang terjadi pada Si Kecil. Biarkan ia memikirkan jalan keluarnya sendiri untuk mengatasi masalah.
  • Berikan Si Kecil pujian atau penghargaan ketika ia berhasil mencapai sesuatu yang baik. Namun pastikan, Bunda dan Ayah tidak berlebihan dalam memujinya.
  • Biarkan Si Kecil memilih dan melakukan hal-hal yang ia sukai. Jangan terlalu mengekang dan mengaturnya.

Ketika Si Kecil tumbuh besar dan mengalami pubertas, Bunda dan Ayah mungkin akan mengalami fase anak berontak, mudah marah, dan acuh tak acuh. Namun, tidak perlu khawatir, ini adalah fase yang normal, kok. Bunda dan Ayah perlu kesabaran yang ekstra dalam menghadapinya dan konsisten dalam menjalani pola asuh ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.