5 Cara Menghukum Anak dalam Islam – Memiliki anak yang salih dan salihah merupakan impian dari setiap orang tua. Untuk mewujudkannya, sebagai orang tua ayah dan bunda harus berusaha dengan kuat dan sungguh-sungguh. Doa serta harapan juga harus selalu dipanjatkan kepada Allah SWT. Akan tetapi anak-anak kerap kali berulah dan melakukan kesalahan. Mereka masih belum bisa mengontrol sikap dan perilakunya. Sebagai Orangtua ayah dan bunda harus mengajarkan akhlak kepribadian yang baik.
Baca juga : Kelebihan dan Kekurangan Generasi Alfa
Salah satu tips agar dalam mengajarkan akhlak kepribadian yang baik adalah dengan memberikan hukuman atas kesalahan yang diperbuat. Dengan begitu anak akan mengerti konsekuensi dari kesalahannya. Tentu saja hukuman yang diberikan tidak bermaksud menyakiti, menyiksa bahkan hingga menimbulkan trauma. Hukuman yang diberikan harus bersifat mendidik, memberikannya pelajaran serta pemahaman. Bahwa setiap yang dilakukan ada sebab dan akibatnya.
Cara Menghukum Anak dalam Islam
Sehingga kita sebagai orang tua perlu memahami bagiamana cara dalam menghukum anak, berikut ini ada beberapa pandangan dalam Islam mengenai Cara Menghukum anak, dilansir dari buku Parenting Booster: Loka Media oleh Eva Nur Khofifah :
1. Menasehati dan Memberi Petunjuk kepada Anak
Nabi Muhammad SAW pernah memberikan nasehat dan petunjuk pada putranya, Umar bin Abi Salaham ketika sedang makan, bunyinya adalah :
يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
2. Menghentikan Perbuatan yang Salah
Jika anak melakukan kesalahan, ayah dan bunda harus menghentikan perbuatannya saat itu juga. Nabi Muhammad SAW Bersabda :
“Hentikan suara dahakmu (suara kekenyangan). Karena orang yang paling banyak kenyang di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya di hari kiamat.” (HR. At-Tirmidzi)
3. Berpaling dari Anak
Cara berikutnya adalah berpaling dari anak, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda : ” Rasulullah SAW jika melihat dari salah satu keluarganya ada yang dusta. Beliau terus berpaling darinya sampai ia bertaubat.” (Hadist Shahih Jami As Shaghir, Al Albani)
Terkadang ayah dan bunda juga perlu memalingkan wajah dari anak, agar anak mendapatkan efek jerah.
4. Menjewer namun Tidak Menyakiti
Tips berikutnya adalah menjewer namun tidak sampai menyakiti, hal ini juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad saat menjewer Abdullah bi Bushr dan Nu’man bin Basyir, akan tetapi tidak berlebihan dan disertai juga dengan nasihat “Wahai anak yang tidak amanah!”
5. Pukulan dalam Islam
Jika semua hal diatas sudah dilakukan dan anak masih berbuat salah, cara menghukumnya bisa dengan pukulan, namun harus memperhatikan beberapa hal. Sebelum anak dipukul, wajib sebagai orang tua ayah dan bunda menjelaskan sebab hukuman tersebut. Kemudian anak juga harus diberitahu tidak boleh melakukan kesalahan yang berulang. Selanjutnya adalah menyesuaikan dengan aturan berikut :
- Pukulan tidak boleh membekas di kulit
- Tidak boleh memukul di bagian wajah, kepala, dan kemaluan. Lebih baik di area kaki atau tangan
- Anak tidak boleh dipukul jika belum mencapai 10 Tahun
- Tidak boleh memukul anak lebih dari 10 kali pukulan
- Alat untuk memukul harus sedang-sedang saja, tidak terlalu lembek atau bahkan keras.
- Pukul di beberapa bagian tubuh, tidak boleh di satu tempat
- Berikanlah jeda dari pukulan satu ke pukulan berikutnya agar rasa sakit yang diderita tidak berlebihan.
- Orangtua dilarang memukul saat sedang marah, karena tujuannya adalah untuk mendidik, bukan membalas.
- Hentikan pukulan jika anak berlindung kepada Allah SWT
Itulah tadi 5 cara dalam memberikan hukuman pada anak. Semoga kita semua termasuk orang tua yang selalu sabar dalam mendidik dan memberikan hukuman pada anak, aamiin yarabbal alamiin. Ikuti berbagai akun media sosial kami untuk mendapatkan berbagai info menarik seputar dunia parenting anak dan pendidikan anak.
Instagram ACI Offline : @ayocerdas_id
Instagram ACI Online : @ayocerdas_online
Youtube : Ayo Cerdas Indonesia