Cara Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak Usia Dini – Disiplin berasal dari kata yang sama dengan ‘disciple’ yang berarti seorang yang belajar dari atau secara sukarela mengikuti seorang pemimpin. Disiplin merupakan cara masyarakat dalam mengajarkan anak mengenai perilaku moral yang disetujui kelompok dimana dalam diperlukan unsur kesukarelaan dan adanya kesadaran diri.
Baca Juga : Resep Sukses Cara Mendidik Anak SD Kelas 1
Tujuan Disiplin Pada Anak Usia Dini
Tujuan disiplin adalah membentuk perilaku sedemikan rupa sehingga ia akan sesuai dengan peran-peran yang ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasikan. Orang tua atau pun guru diharapkan dapat menerangkan terlebih dahulu apa kegunaan atau manfaat disiplin bagi anak sebelum mereka melakukan kegiatan pendisiplinan terhadap anak. Hal ini dilakukan supaya anak memahami maksud dan tujuan berdisiplin pada saat mereka menjalaninya. Dan pada akhirnya hal tersebut akan berbuah manfaat yang positif bagi perkembangan anak itu sendiri.
Berbagai Cara Untuk Melatih Kedisiplinan Anak
1. Terapkan Aturan Rutinitas Harian
Anda bisa menerapkan aturan atau rutinitas harian yang harus dijalankan oleh anak di rumah. Salah satu contohnya adalah memintanya untuk membereskan mainan dan merapikan tempat tidur. Dengan menerapkan peraturan, anak akan belajar mengenai rasa tanggung jawab dan keterampilan manajemen diri.
2. Berikan Konsekuensi yang Sesuai
Ketika anak melakukan kesalahan atau melanggar peraturan yang berlaku, berikan konsekuensi yang sesuai. Tidak mudah memang bagi orang tua melihat anak sedih. Namun, hal ini bertujuan agar anak tidak mengulangi lagi kesalahan yang telah diperbuat.
3. Berikan Reward atau Hadiah
Ketika anak menaati aturan yang diterapkan, berikanlah kejutan kepadanya dalam bentuk hadiah atau reward. Pemberian hadiah atau reward ini bertujuan agar anak merasa bahwa apa yang dilakukannya selama ini tidak sia-sia. Dengan begitu, anak makin terbiasa dan senang menerapkan aturan yang berlaku kapan dan di mana saja.
4. Mengajarkan Anak Untuk Memiliki Rasa Empati
Ketika anak melakukan kesalahan, cobalah untuk melatih empati pada anak ketimbang langsung memberinya hukuman. Misalnya, bila anak mengambil mainan milik temannya, berilah nasehat ia bahwa temannya pasti akan sedih karena mainannya diambil.
Jika rasa empati anak telah tumbuh, ia bisa memahami perasaan orang lain yang telah dirugikannya dan memikirkan konsekuensinya terlebih dahulu sebelum melakukan hal yang tidak baik.
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menerapkan Disiplin
1. Bersikap Konsisten
Sikap konsisten adalah hal terpenting dalam menerapkan disiplin pada anak. Upayakan agar orang tua memberikan aturan yang sama, agar anak tidak bingung dan merasa serba salah.
2. Jadilah Contoh yang Baik Bagi Anak
Berusahalah agar menjadi orang tua yang selalu memberikan contoh baik untuk anak, karena anak akan lebih meniru perilaku dibandingkan kata-kata yang orang tua sampaikan.
3. Berikan Apresiasi
Ucapkan kata-kata pujian ketika anak berhasil melakukan suatu pekerjaan dengan baik, seperti “Terima kasih karena kamu hari ini sudah membersihkan tempat tidur”. Orang tua juga bisa menyampaikan kalimat yang membangkitkan semangatnya saat anak sedang mengerjakan tugasnya, seperti, “Kamu baik sekali membantu Mama mencuci piring setelah makan”.
Menerapkan disiplin pada anak membutuhkan proses yang berkelanjutan. Hal ini karena perilaku anak tidak bisa berubah dalam waktu yang singkat. Begitu juga bila anak melakukan kesalahan. Hal itu bukanlah sesuatu yang perlu dibesar-besarkan. Kesalahan anak merupakan proses untuk menjadikannya lebih baik lagi. Perlu kesabaran saat mencoba menerapkan disiplin pada anak. Bila perlu, mintalah bantuan psikolog untuk menentukan cara melatih disiplin pada anak sesuai dengan karakternya.
Itulah tadi Cara Menanamkan Sikap Disiplin Pada Anak Usia Dini. Ikuti berbagai akun media sosial kami untuk mendapatkan berbagai info menarik seputar dunia parenting anak dan pendidikan anak.
Instagram ACI Offline : @ayocerdas_id
Instagram ACI Online : @ayocerdas_online
Youtube : Ayo Cerdas Indonesia