Cara Mengatasi Anak yang Sering Menunda Kegiatan

Punya anak yang sering bilang, “Nanti aja, Ma,” saat diminta melakukan sesuatu? Tenang, kamu nggak sendirian. Menunda-nunda kegiatan atau procrastination memang hal yang sering terjadi, terutama pada anak-anak. Tapi, kalau kebiasaan menunda kegiatan ini dibiarkan, bisa berdampak buruk pada kedisiplinan dan tanggung jawab mereka di masa depan. Jadi, yuk cari cara mengatasinya!

Cara Mengatasi Anak yang Sering Menunda Kegiatan

1. Pahami Penyebabnya

Anak yang suka menunda kegiatan biasanya punya alasan tertentu. Bisa jadi mereka merasa tugasnya terlalu sulit, nggak tahu harus mulai dari mana, atau malah terlalu santai karena tahu kamu yang akan “backup”. Jadi, coba ngobrol dari hati ke hati untuk mencari tahu kenapa mereka menunda.

2. Buat Jadwal yang Jelas

Anak-anak lebih mudah bergerak kalau ada panduan yang terstruktur. Bantu mereka membuat jadwal harian yang realistis. Misalnya, tetapkan waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat. Jangan lupa, masukkan sedikit waktu luang sebagai hadiah setelah menyelesaikan tugas.

3. Pisahkan Tugas Besar Jadi Langkah Kecil

Kadang, anak menunda kegiatan karena tugas terlihat terlalu besar. Misalnya, tugas membuat laporan atau belajar untuk ujian. Kamu bisa membantu mereka dengan membagi tugas besar menjadi langkah-langkah kecil. Hari ini bikin kerangka, besok tulis paragraf pertama, dan seterusnya.

4. Berikan Contoh yang Baik

Anak-anak cenderung meniru orang tua. Kalau mereka melihat kamu juga sering menunda pekerjaan, mereka akan berpikir itu hal yang wajar. Jadi, tunjukkan kebiasaan disiplin dalam aktivitas sehari-hari.

5. Berikan Dukungan dan Apresiasi

Alih-alih marah, berikan mereka semangat. Kalau anak berhasil menyelesaikan tugasnya tepat waktu, beri pujian atau penghargaan kecil. Ini akan membuat mereka merasa dihargai dan termotivasi untuk melakukannya lagi di lain waktu.

6. Ajarkan Manajemen Waktu Sejak Dini

Anak-anak perlu belajar bahwa waktu itu berharga. Kamu bisa mengajarkan mereka lewat permainan sederhana, seperti menggunakan timer untuk menyelesaikan tugas dalam waktu tertentu. Cara ini bisa membuat manajemen waktu terasa lebih menyenangkan.

7. Tetapkan Konsekuensi yang Jelas

Jika kebiasaan menunda kegiatan terus berlanjut, jangan ragu untuk memberikan konsekuensi. Misalnya, jika tugas belum selesai, mereka harus mengurangi waktu bermain. Pastikan konsekuensinya adil dan sesuai dengan usia mereka.

Dengan kesabaran dan pendekatan yang tepat, kebiasaan menunda ini bisa pelan-pelan berubah. Ingat, perubahan membutuhkan waktu, jadi jangan menyerah ya, Bunda!

Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Perundungan Yang Terjadi Pada Anak-Anak

Ikuti berbagai akun media sosial kami untuk mendapatkan berbagai info menarik seputar dunia parenting anak dan pendidikan anak.

Instagram ACI Offline : @ayocerdasindonesia

Instagram ACI Online : @ayocerdas_online

Youtube : Ayo Cerdas Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.