Bimbingan Belajar Anak Sd Sidoarjo | 0851-0811-0003, bimbingan belajar anak sd, bimbingan belajar alumni ui, bimbingan belajar ahe, bimbingan belajar atau singkatan, bimbingan belajar anak usia dini, bimbingan belajar bintang pelajar, bimbingan belajar brilian, bimbingan belajar bandung, bimbingan belajar bta tebet, bimbingan belajar batam, Bimbingan Belajar Anak Sd Sidoarjo | 0851-0811-0003
Gambaran Pola Asuh Orangtua Anak
Orangtua (ayah dan Ibu) sebagai pemimpin sekaligus pengendali sebuah keluarga, dipastikan memiliki harapan-harapan atau keinginan-keinginan yang hendak dicapai di masa depan. Harapan dan keinginan tersebut ibarat sebuah cita-cita, sehingga orangtua akan berusaha sekuat tenaga untuk mencapainya. Hal tersebut berlaku pula terhadap anak-anaknya. Para orangtua dipastikan memiliki harapan-harapan terhadap anak-anak yang dilahirkan dan dibesarkannya. Misalnya, mereka menginginkan sang anak menjadi orang yang patuh, taat dan berbakti terhadap orangtua, suka menolong, cerdas, terampil, mudah bergaul, berperilaku baik, tegas, disiplin dan sebagainya.
Harapan dan keinginan orangtua terhadap anak-anaknya di masa depan inilah yang akan banyak mempola asuhi bagaimana mereka memperlakukan anak-anaknya, memberi tugas dan tanggung jawab, serta pemenuhan terhadap kebutuhan anak-anaknya, baik fisik maupun non fisik. Termasuk didalamnya, dalam memberi perhatian, kasih sayang dan perlindungan terhadap buah hatinya. Dengan kata lain, orangtua akan menggunakan pola asuh tertentu untuk merealisasikan keinginan-keinginannya itu. Pola asuh yang dimaksud dapat direfleksikan dalam bentuk perlakuan fisik maupun psikis terhadap anak-anaknya. Hal ini tercermin dari tutur kata, sikap, perilaku dan tindakan mereka terhadap sang anak. Ada yang cenderung kaku (otoriter), acuh tak acuh/serba membolehkan (permisif), dan ada pula yang demokratis.
Pola asuh orang tua dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama, Pola asuh demokratis orangtua terhadap anaknya ditandai dengan : ikut terlibatnya orangtua dalam membagi waktu belajar dan bermain anak tanpa harus memaksa pada anak, tidak terlalu membiarkan anak memutar TV pada saat waktu belajar, menegur dan menanyakan sebab-sebabnya bila anak tidak belajar, tidak memaksa anak untuk belajar sesuai kehendaknya, selalu memperhatikan kebutuhan sekolah anak, menemani anak saat belajar walaupun tidak terlalu sering, memberi uang saku pada anak secukupnya saja, selalu memperhatikan sarana prasarana belajar anak, sering meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, melatih anak untuk bertanggungjawab dan saat anak melakukan kesalahan, hukuman yang diberikan bersifat mendidik.
Kedua, pola asuh otoriter yang dilakukan oleh orangtua ditandai dengan ketatnya orangtua dalam membagi waktu belajar dan bermain anak, tidak membolehkan anak menonton televisi pada saat anak menginginkan, memarahi anak dan mencaci maki bila anak tidak belajar, memaksa anak untuk melakukan sesuatu sesuai kehendaknya, tidak terlalu memperhatikan kebutuhan sekolah anak, selalu mengawasi anak saat belajar, jarang memberi uang saku pada anak saat bersekolah, kalaupun diberi sering disertai nasehat-nasehat bernada mengancam, jarang meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, tidak melatih anak diberi tanggungjawab dan bila anak melakukan kesalahan dimarahi atau dipukuli tanpa diberi kesempatan untuk membela diri.
Ketiga, pola asuh permisif yang dilakukan oleh orangtua ditandai dengan membiasakan anak membagi waktu belajar dan bermain sendirian, selalu membiarkan anak memutar TV pada saat/waktu belajar, tidak menanyakan atau menegur bila anak tidak belajar, tidak memperhatikan kebutuhan sekolah anak, tidak pernah menemani saat anak belajar, tidak menasehati anak saat memberikan uang saku, tidak pernah meluangkan waktu untuk berdiskusi dengan anak, tidak melatih anak untuk bertanggungjawab, dan membiarkan anak sekalipun ia melakukan kesalahan.
Baca juga ayocerdas.com
bimbinganbelajaranaksd, #bimbinganbelajarbinatarunawiratama, #bimbinganbelajarbk, #bimbinganbelajarcpns, #bimbinganbelajarcpnsonline, #bimbinganbelajarcpnsmedan, #bimbinganbelajarcambridge, #bimbinganbelajarcerita, #bimbinganbelajarcpnssurabaya, #bimbinganbelajarcpnsjakarta