Hemorrhoids atau ambeien yang mungkin lebih sering disebut dengan wasir ternyata tidak hanya menyerang orang-orang dewasa saja, namun anak-anak juga dapat terkena penyakit ini, namun memang tidak sebanyak orang dewasa.
Jika Si Anak merasa kesakitan atau bahkan menangis saat buang air besar, mungkin ambeien menjadi salah satu penyebabnya. Ambeien sendiri tidak memiliki gejala yang mudah terlihat secara kasat mata sehingga tidak dapat terdeteksi. Lalu bagaimana cara mendeteksi ambeien pada anak-anak?
Berikut berbagai fakta tentang ambeien yang menyerang anak-anak dalam usia pra-remaja.
- Apa itu penyakit ambeien?
Ambeien atau wasir adalah pembengkakan dan meradang pada pembuluh darah vena di anus dan rektum bawah yang membuat tidak nyaman. Ambeien dapat ditemukan di dalam dan di luar tubuh. Wasir intenal atau dalam tubuh membengkak di dalam anus, dan wasir eksternal atau luar tubuh memmbengkak di dekat pembukaan anus.
Walaupun ambeien ini menjadi kondisi yang membuat anak-anak menjadi tidak nyaman, namun pada umumnya ambeien adalah penyakit yang tidak serius dan dapat diobati dengan berbagai metode. Walaupun tidak berbahaya, namun ambeien bisa teriritasi yang menyebabkan gatal atau perdarahan.
Selama membuang air besar, jaringan anus membengkak dengan darah untuk membantu mengontrol gerakan. Terkadang darah membentuk gumpalan yang menyebabkan rasa sakit, bengkak, sehingga membuat peradangan yang parah.
- Apa yang menyebabkan ambeien pada anak-anak?
Sekitar 75 persen orang pernah mengalami ambeien termasuk anak-anak. Ambeien biasanya disebabkan oleh peningkatan tekanan di sekitar anus, dan penyebab paling umum adalah sembelit. Ambeien dapat muncul sebagai benjolan keras dan jika sudah parah perlu diangkat melalui pembedahan.
Berbagai hal yang dapat menimbulkan tekanan besar pada pembuluh darah vena anak sehingga menghambat aliran darah dan meningkatan risiko terjadinya ambeien, seperti:
- Anak-anak duduk di permukaan yang keras seperti kursi kayu atau lantai dalam jangka waktu yang lama.
- Duduk di toilet dalam jangka waktu yang lama lebih dari 10 menit secara rutin.
- Kesulitan saat membuang air besar karena masalah konstipasi dan pencernaan.
- Sering stres sehingga terdapat peningkatan darah yang mengalir ke area panggul dan memberikan tekanan pada pembuluh darah vena.
- Terbentuk tumor atau peradangan di usus besar menjadi tekanan yang berisiko menimbulkan ambeien.
- Anak obesitas dan tidak aktif dalam bergerak.
- Memiliki riwayat keluarga dengan pembuluh darah vena yang lemah sehingga rentan terhadap penumpukan darah.
- Apa saja gejala yang menyebabkan ambeien?
Karena anak-anak mungkin masih kesulitan untuk memberitahu Mama apa yang mengganggu mereka, penting untuk waspada dan memperhatikan gejala-gejala tertentu untuk menentukan apakah si Anak menderita Ambeien. Meskipun termasuk kejadian yang tidak sering terjadi, namun jika anak merasa ada benjolan yang bengkak dan teriritasi di bagian anus anak, itu bisa menjadi indikasi ambeien.
Ambeien sering berkembang dari diare, sembelit, infeksi, dan berbagai penyebab lainnya. Gejala-gejala umum ambeien untuk orang dewasa, anak-anak, dan remaja disebabkan oleh kondisi lain seperti sembelit. Gejala-gejala ini termasuk:
- Noda darah merah cerah di celana atau di bangku,
- lendir keluar dari anus,
- gatal pada bagian anus,
- menangis saat buang air besar,
- tinja kering dan keras.
Jika Mama mengira anak menderita ambeien, Mama harus berkonsultasi kepada dokter anak yang terpercaya, karena kemungkinan ada sesuatu yang berbeda. Dalam beberapa kasus ekstrem, gejala darah pada tinja dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius.
- Apa saja tahapan dalam penyakit ambeien?
Penyakit ambeien dapat memiliki tahapan perubahan fisiologis. Tahapan ini dapat kamu jadikan acuan untuk mengetahui seberapa parah ambeien yang dialami oleh anak. Jika sudah di tahapan yang tinggi, diharapkan untuk segera dibawa ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang lebih lanjut. Gambaran tahapan pada ambeien adalah:
- Tahap 1: Pendarahan merah tanpa ada rasa nyeri dan rasa gatal.
- Tahap 2: Pendarahan, ada benjolan, nyeri pada bagian anus, dapat hilang secara spontan.
- Tahap 3: Pendarahan, ada benjolan, rasa nyeri yang semakin parah, dihilangkan dengan perawatan.
- Tahap 4: Pendarahan, ada benjolan yang semakin keras, nyeri terus menerus, tidak dapat dihilangkan.
- Bagaimana cara memberikan perawatan ambeien pada anak?
Jika Si Anak menderita ambeien, sebagian besar pengobatan ambeien dapat dilakukan di rumah seperti memberikan krim dengan kandungan kortikosteroid yang dijual secara bebas. Mama dapat membelinya di apotik terdekat untuk mengurangi pembengkakan pada benjolan ambeien.
Lalu gunakan krim ambeien dengan kandungan lidokain untuk membantu anak dalam mengurangi rasa sakit. Mama juga dapat memberikan petroleum jelly untuk melumasi anus anak selama buang air besar agar tidak terasa keras.
Gunakan celana dalam berbahan katun karena lebih halus dan lembut agar tidak menggores bagian anus anak yang mengalami ambeien, serta tidak menambah rasa sakit dan infeksi pada bagian anus. Hindari menggunakan tisu toilet yang mengandung parfum dan pewarna.
- Tips menghindari sembelit agar tidak menyebabkan ambeien bagi anak
Sembelit saat buang air besar meningkatkan risiko ambeien pada anak. Agar anak tidak sembelit, berikut adalah tips yang dapat Mama lakukan:
- Minumlah banyak cairan seperti air, atau membuat jus yang mengandung 100 persen apel atau pir.
- Makanlah buah dan sayuran 3 makanan serat tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.
- Mengajak anak untuk olahraga.
- Gunakan pelunak tinja untuk mencegah tinja keras.
- Monitor pelatihan toilet.
- Anak-anak perlu bermain di luar dan mendapatkan banyak udara segar.
Untuk perdarahan dan rasa sakit yang tidak berhenti, tindakan lebih lanjut mungkin diperlukan. Karena penyebab ambeien yang paling umum adalah konstipasi, penting untuk memantau apa yang dimakan si Anak.