Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis

Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis

Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis – Dapat menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang baik menjadi hal yang penting dan diharapkan oleh orag tua kepada anaknya ketika ia tumbuh besar nantinya. Nah, kemampuan itu dapat dibangun dengan cara berpikir kritis yang diajarkan sejak dini, seperti dengan memupuk kreativitas sejak dini, karena seni dapat memberikan dampak positif pada kehidupan anak di masa depan.

Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis
Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis

“Terdapat kaitan erat jika anak melakukan seni kreatif terhadap kesuksesan mereka di masa mendatang. Anak yang aktif membuat karya seni cenderung inovatif kala dewasa,” tutur Samanta Ananta, M.Psi., psikolog anak dan keluarga.

Menggambar dan mewarnai menjadi aktivitas seni yang menyenangkan karena hal ini bisa dilakukan di mana saja. “Kalau anak nggak bisa diam, bisa melatihnya mewarnai objek yang kecil dulu. Hal ini akan membuat anak belajar berpikir out of the box, sehingga akan lebih terlatih untuk problem solving,” sambung Samanta.

Selain seni, beberapa cara ini juga bisa Bunda lakukan untuk mendorong anak berpikir kritis.

1. Komunikasi

Samanta menuturkan, komunikasi yang terjalin antara anak dan orangtua merupakan kunci utama untuk anak berani berpikir kritis akan sesuatu. “Latih anak untuk presentasi dan mengkritisi, dalam hal ini orangtua juga terbuka dan bersedia untuk diingatkan jika melakukan kesalahan,” ujar Samanta.

Sebagai contoh, kritik anak ketika orangtua tak sengaja membuang sampah sembarangan. Alangkah lebih baik orangtua terbuka untuk menerima kritik yang ditujukan oleh anak.  “Dengan begini, anak akan berpikir mana hal yang benar dan juga mampu memikirkan semua hal dengan logis dan rasional,” ujarnya.

Selain itu, anak perlahan akan menyadari pentingnya berpikir kritis dan manfaatnya untuk kehidupan sehari-hari.

2. Konsumsi makanan sehat dan bergizi

Jika Bunda masih sering melewatkan sarapan, sebaiknya mulai mengubah kebiasaan tersebut. Telah banyak penelitian yang menjelaskan bahwa orang yang rutin sarapan cenderung memiliki tingkat kecemasan lebih sedikit.

Saat anak mengonsumsi sarapan dengan gizi seimbamg, maka akan melancarkan pasokan oksigen dan tubuh lebih banyak memproduksi hormon positif.

“Dengan sarapan bergizi dikombinasikan dengan kreativitas akan membuat anak tumbuh bahagia. Anak akan lebih piawai memecahkan masalah yang menimpanya setiap hari,” tutur Samanta.

3. Manfaatkan teknologi

Melalui ponsel pintar, semua nampak mudah untuk dilakukan ya Bunda. Hal ini termasuk mencari informasi juga membuktikan kebenarannya.

“Anak sudah pintar ya mengakses internet, di sinilah peran penting orangtua unuk menyaring. Jelaskan kepada anak apakah suatu informasi itu benar adanya. Komunikasi dan poa asuh terbuka itu penting agar anak mampu berpikir kritis. Kalau dari kecil anak selalu disuruh diam, ya susah”, pungkas Samanta.

Itulah tadi 3 Cara Mengajarkan Anak Berpikir Kritis yang bisa bunda terapkan pada sikecil, ikuti berbagai akun media sosial kami untuk mendapatkan berbagai info menarik seputar dunia parenting anak dan pendidikan anak.

Instagram ACI Offline : @ayocerdas_id

Instagram ACI Online : @ayocerdas_online

Youtube : Ayo Cerdas Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.