Sebagai orangtua, kita ingin anak selalu bahagia, bukan berarti caranya harus selalu dengan memberikan mainan berlebih. Sebab, memanjakan anak dengan mainan bisa berdampak buruk dan mengganggu beberapa aspek dalam tumbuh kembangnya.
Dilansir dari euphonymag.com, ada empat dampak buruk yang bisa terjadi bila anak memiliki terlalu banyak mainan.
1. Daya konsentrasi rendah
Terlalu banyak mainan bisa menghambat kreativitas anak. Apalagi kalau mainan yang diberikan kebanyakan adalah mainan elektronik, hal ini bisa membuat daya konsentrasinya rendah. Kemampuannya untuk fokus dan konsentrasi pun bisa menurun.
2. Pelit dan tak mau berbagi
Saking banyaknya mainan yang dimiliki, anak bisa kehilangan keinginan untuk bersosialisasi dengan teman lainnya. Dunianya bisa hanya terpusat pada semua mainan yang dimiliki. Kalau kita sebagai orangtua tak pernah mendampingi atau mengarahkannya, anak bisa jadi pribadi yang pelit dan tak mau berbagi sebab semua mainan yang dimilikinya itu sudah jadi dunianya sendiri.
3. Lemah dalam menyelesaikan masalah
Kemampuan menyelesaikan masalah (problem solving) perlu diajarkan sejak dini. Tapi kalau anak sudah dibanjiri dengan mainan yang berlebihan, dia bisa jadi kurang kreatif karena tidak dirangsang melakukan sesuatu di luar zona nyaman. Sedangkan kalau diberi mainan edukatif atau diberi mainan dalam jumlah yang cukup, anak akan terpacu untuk berkreasi dan berupaya melakukan hal-hal baru dari semua sumber daya yang sudah dimilikinya.
4. Membuat anak jadi keras kepala
Anak yang terbiasa diberi banyak mainan akan memiliki pemikiran bahwa mereka berhak mendapatkan semua yang mereka mau. Anak jadi sangat manja. Bahkan bisa membuatnya sangat keras kepala. Akan berbahaya jika hal ini tak segera diatasi, sebab anak bakal sulit mengendalikan dirinya saat sudah dewasa nanti.
Mainan bisa membuat anak bahagia dan merangsang daya kreativitas serta imajinasinya. Tapi jangan sampai berlebihan. Tetap pertimbangkan usia anak dan kebutuhannya sebelum memberikan mainan untuknya.